Belajar Hidup Minimalis Tidak Sama Dengan Pelit

Hai hallo guys

Gimana kabar temen-temen semua? semoga sehat selalu ya. Di artikel kali ini aku mau ngebahas tentang gaya hidup yang bisa dibilang sedang populer sejak beberapa tahun lalu. Gaya hidup apa sih? gaya hidup minimalis atau minimalism. Sebenarnya apa dan bagaimana sih gaya hidup minimalis itu? Oke sebelum ke penjelasannya, aku mau bercerita sedikit. Aku tau gaya hidup minimalis itu sejak awal tahun 2018, saat itu mulai baca-baca dan nonton beberapa video orang yang menerapkan gaya hidup minimalis. Dari situ membuat aku berpikir sepertinya gaya hidup minimalis itu cocok untuk ku dan ingin sekali rasanya untuk menerapkan gaya hidup minimalis. 


Sekitar bulan September 2018 mencoba memulai untuk belajar menerapkan gaya hidup minimalis, karena apa? karena selama ini udah merasa lelah melihat barang-barang dirumah yang begitu banyak. Aku masih tinggal dengan orang tua, nah orang tua ku khususnya bapak selalu beli barang yang menurut ku ga perlu dan ga penting-penting banget untuk dimiliki sehingga membuat sempit ruangan yang ada dan sulit sekali untuk di bersihkan. 


Apa sih gaya hidup minimalis itu?

Seperti yang dilansir oleh theminimalist bahwa hidup minimalis adalah a tool to rid yourself of life’s excess in favor of focusing on what’s important—so you can find happiness, fulfillment, and freedom. Secara simpel gaya hidup minimalis itu gaya hidup yang memberikan kita kebebasan dan kebahagiaan. Kebebasan yang seperti apa? kebebasan dari hidup konsumerisme, kebebasan dari rasa kewalahan, takut, khawatir, bersalah, hingga bebas dari depresi.


Selain itu pengertian gaya hidup minimalis lainnya menurut Exile Lifestyle bahwa minimalism is really all about is reassessment of your priorities so that you can strip away the excess stuff the possessions and ideas and relationships and activities that don’t bring value to your life. Secara simpel aku rangkum bahwa hidup menimalis adalah hidup dengan sedikit barang tapi barang yang memang benar-benar memiliki nilai untuk kita. Secara tidak langsung konsep dari gaya hidup minimalis ini untuk mengontrol diri kita dari segala kebutuhan yang memang kita perlukan dan bernilai baik secara fungsional, arti ataupun kualitas, serta semata-mata bukan hanya sekedar keingin kita saja. Selain itu hidup minimalis berkaitan dengan cukup. Cukup atas apa yang kita miliki saat ini.


Apakah dengan banyak barang hidup kita menjadi tidak bebas dan tidak bahagia? hal ini balik lagi ke setiap individu, bisa Ya ataupun Tidak, tetapi dari sudut pandang aku pribadi pertanyaan tersebut bisa ku jawab Ya, dengan memiliki banyak barang yang menurut ku tidak memiliki nilai membuat aku tidak bebas untuk bergerak dan tidak bahagia memilikinya. Ruang yang luas apabila dipenuhi barang yang kita rasa tidak penting pasti akan memenuhi ruang yang ada, membatasi ruang gerak kita, dan dapat membuat diri kita jenuh. Selain itu dengan memiliki banyak barang sering kali membuat aku bingung dan terlalu banyak menghabiskan waktu untuk membersihkannya. Hal ini lah yang aku rasakan.


Karena aku tidak banyak kuasa atas barang-barang dirumah maka aku menerapkan hidup minimalis dengan sangat terbatas yaitu hanya kepada barang-barang pribadi dan kamar ku saja dengan cara men-decluttering barang-barang yang sekiranya sudah tidak di pergunakan/perlukan lagi. Dimulai dari men-decluttering pakaian kemudian makeup-makeup yang ku miliki dan juga barang lainnya. Sejujurnya aku ingin banget men-decluttering furniture atau barang-barang milik orang tua yang ku rasa barang tersebut tidak ada value-nya dan hanya menyempitkan ruangan saja, tapi apa daya aku tidak berhak atas barang-barang tersebut dan tentunya takut kena semprot hahaha.


Dengan rutin melakukan decluttering, aku dapat menemukan banyak barang-barang yang selama ini hanya tersimpan rapih di lemari dan tidak dipakai. Bahkan untuk pakaian ada beberapa yang memeng masih baru, ada yang masih berlabel ataupun sudah dicuci tapi belum pernah satu kalipun dipakai. Barang yang seharusnya di orang lain bisa jauh lebih bermanfaat tapi di aku hanya tersimpan di lemari tanpa memberikan manfaat sedikit pun. Barang-barang tersebut kebanyakan aku miliki karena sikap konsumerisme dan keinginan semata saja, dan ini lah yang berbanding terbalik dengan gaya hidup yang akhirnya aku terapkan.


Gaya Hidup Minimalis Itu Sama Aja Pelit

Sebagian orang menganggap gaya hidup minimalis adalah gaya hidup pelit karena hidup dengan sedikit barang atau ga boleh beli barang. Pernah ga sih kalian dengar atau baca terkait opini ini? hmm menurutku ini pandangan yang salah sih, mereka yang beropini seperti itu berarti belum memahami arti dari hidup minimalis. Dengan menerapkan gaya hidup minimals bukan berarti kita ga boleh beli barang dan bukan berarti kita ga boleh pakai barang-barang mahal. Kita boleh banget loh beli barang bahkan barang-barang yang mahal sekalipun tapi kita jadi lebih sadar untuk membelinya karena barang tersebut memang kita butuhkan dan memiliki nilai tersendiri bagi hidup kita. Sekalipun tidak membeli barang/sesuatu, itu bukan berarti pelit melainkan apa yang dimiliki saat ini sudahlah cukup maka kita tidak perlu membeli barang itu. Jadi hidup minimalis itu bukan berarti hidup pelit ya. 


Sejak belajar untuk menerapkan gaya hidup minimalis ini aku jauh lebih leluasa, tidak membuat penat, lebih nyaman, less stress dan lebih bisa mengendalikan diri terlebih aku adalah orang yang tidak suka ribet maunya dibawa simpel dan sederhana aja. Setiap selesai decluttering selalu merasa puas dan tidak ada sedikit pun rasa sesal karena menyingkirkan barang-barang yang memang sudah tidak diperlukan lagi. Manfaat lain yang dirasakan yaitu aku jadi ingat barang apa saja yang dimiliki sehingga aku bisa menggunakan barang-barang tersebut secara maksimal dan barang yang ada saat ini memang memberikan spark joy bagi ku. Aku belum 100% menerapkan gaya hidup minimalis, tetapi sampai saat ini masih terus belajar untuk menerapkannya. Semoga suatu saat bisa benar-benar 100% menerapkan gaya hidup minimalis dan menerapkan zero waste.


Pembahasan tentang gaya hidup minimalis ini selanjutnya akan di jadikan part-part dengan (hastag) #belajarhidupminimalis. Semoga temen-temen menyukai tulisan ku, jangan lupa untuk di share dan jika ada yang ingin ditanyakan atau temen-temen ingin berbagi cerita hidup minimalis yang dijalani please write in the comments. See you in the next article, babay...

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.